Jangan Buang Waktu, Ini 5 Hal yang Perlu Segera Dilakukan saat Mulai Membangun Startup

Bisnis di zaman sekarang ada beragam banyak bentuknya. Apalagi di era serba internet seperti sekarang ini, bentuk-bentuk bisnis digital pun banyak bermunculan. Bisnis-bisnis startup datang dengan membawa inovasi yang segar. Bisnis startup juga dapat dikatakan sangat dinamis karena perlu menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Belum lagi dengan keberadaan kompetitor. Untuk itu biar gak buang-buang waktu, beberapa hal ini perlu segera dilakukan saat membangun startup:

1. Siapkan Presentasi yang akan Ditunjukkan kepada Calon Investor

via freepik.com

Penting untuk menyiapkan presentasi menarik yang dapat “dipamerkan” kepada calon investor. Apa yang kamu presentasikan perlu memiliki sisi istimewa agar calon investor dapat tertarik. Gak bisa dipungkiri bahwa mengumpulkan modal dari investor itu gak mudah dan menghabiskan waktu. Oleh karena itu, sangat penting bagi startup yang mencari pendanaan untuk benar-benar memukau para investornya dan membawakan latar belakang yang menarik dan menarik dalam waktu singkat selama presentasi. Setidaknya beberapa hal ini perlu ada dalam presentasi kamu:

  • Gambaran Umum Perusahaan: Berikan ringkasan ikhtisar perusahaan
  • Misi / Visi Perusahaan: Apa misi dan visi dari startup-mu?
  • Tim: siapa tim utama? Apa latar belakang mereka yang relevan dengan bidang startup?
  • Permasalahan yang ada: Masalah besar apa yang selama ini ada dan ingin kamu selesaikan?
  • Solusi: Apa solusi yang kamu ajukan? Mengapa lebih baik daripada solusi atau produk lain?
  • Peluang Pasar: Seberapa besar pasar yang bisa ditargetkan?
  • Produk: Berikan rincian yang spesifik
  • Pelanggan: Siapa pelanggan target? Mengapa akan ada permintaan besar dari pelanggan ini?
  • Teknologi: Apa teknologi yang mendasarinya?
  • Persaingan: Siapa pesaing utama?
  • Kemitraan: Kemungkinan akan bekerja sama dengan pihak mana?
  • Model Bisnis: Apa model bisnisnya?
  • Rencana Pemasaran: Bagaimana kamu berencana untuk memasarkan?
  • Keuangan: Laba & rugi aktual dan proyeksi dan arus kas
  • Permintaan: Berapa banyak modal yang ingin kamu kumpulkan?

2. Fokus Membuat Prototype yang Maksimal

via freepik.com

Buat versi 1 produk yang akan kamu tawarkan secara maksimal. Memiliki prototype produk akan memudahkan kamu untuk menjual visi-mu kepada investor. Ini juga membantu kamu dalam merekrut mitra dan karyawan. Selain itu, buat juga prototype produk yang memiliki keunikan atau perbedaan dari apa yang dimiliki oleh kompetitor. Memiliki prototype produk juga berguna untuk mengetahui pendapat dan reaksi orang-orang terhadap produkmu. Biasanya, dari sini kamu jadi tahu apa yang harus dikembangkan.

3. Memperhatikan Peluang Pasar dan Persaingan

via freepik.com

Pastikan kamu benar-benar memperhatikan peluang pasar dan produk yang ditawarkan oleh kompetitor. Kalau memungkinkan, ikuti juga perkembangan kompetitor kamu. Tujuannya, supaya kamu tahu posisi bisnismu di pasar. Dengan mengetahui posisimu, kamu jadi bisa menentukan strategi dan langkah apa yang harus dilakukan. Misalnya dalam segi inovasi produk, marketing, ataupun pelayanan.

[su_box title=”Editor’s Pick:”]

[/su_box]

4. Mempersiapkan Proyeksi Keuangan Secara Rinci

via freepik.com

Proyeksi keuangan diperlukan bukan cuma dalam bentuk gambaran kasar saja. Tapi juga perlu dipikirkan secara rinci. Karena hal ini akan membantu kamu untuk menentukan kira-kira berapa banyak uang yang akan dihabiskan di awal. Selain itu, proyeksi keuangan secara rinci juga berguna untuk mengetahui harga per produk, biaya pengembangan produk, biaya pemasaran, biaya karyawan, sewa dan overhead, margin kotor, dan lain-lain. Selama proyeksinya positif, ini juga akan membantumu untuk menaikkan kredibilitas di depan investor. Sangat mungkin proyeksi keuangan kamu tidak akan sepenuhnya cocok dengan keadaan aktual, tetapi proyeksi keuangan kamu dapat direvisi saat seiring berjalannya tahapan bisnismu.

5. Hindari Hal-hal yang Memungkinkan Bisnismu Ditolak Investor

via freepik.com

Kehadiran investor memang penting bagi startup karena dana dari mereka bisa mendorong berbagai aktivitas operasional. Tapi, gak sedikit juga investor yang menolak untuk mendanai startup. Biasanya alasan-alasan penolakannya sebagai berikut dan kamu perlu menghindarinya:

  • Ide bisnis terlalu kecil
  • Latar belakang pembuatan bisnis kurang kuat
  • Kamu tidak memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang kemungkinan akan ditanyakan oleh investor
  • Kamu hanya punya ide tapi belum punya daya tarik
  • Kamu belum memiliki tim manajemen yang tepat
  • Sudah ada pesaing kuat yang bermodal besar
  • Proyeksi keuangan yang kamu buat tidak realistis
  • Kebutuhan pasar akan produkmu masih kurang meyakinkan
  • Kamu tidak punya prototype yang bagus

Itulah beberapa hal yang perlu kamu lakukan saat mulai bisnis digital. Selamat mencoba, ya!

Nurmarliana

Smile is her favorite magic. If you have one tell her through Instagram @liannurma.

No Comments Yet

Comments are closed