Meriah dan Penuh Warna, Intip Berbagai Kolaborasi Menarik dari Event MUFFEST 2019

Saat ini, banyak brand lokal yang mulai mendominasi industri fashion muslim di Indonesia. Yes! Sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak, spirit fashion lokal juga memiliki pasarnya dan lagi naik-naiknya banget, nih. Walaupun berada di dalam persaingan, bukan berarti mereka gak bisa berkolaborasi secara sehat, ya. Justru dengan adanya kolaborasi ini, kesatuan dalam fashion bisa dilakukan oleh para desainer maupun brand lokal. Maka itu, banyak brand lokal yang berinovasi membuat modest wear tetap bisa dipakai kapan pun. Termasuk yang bisa kita lihat di Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2019 di Jakarta Convention Center tanggal 1-4 Mei lalu. 

Di MUFFEST tahun ini, banyak nama besar yang berkolaborasi dengan berbagai brand maupun desainer lokal. Nama-nama baru juga terlihat bermunculan, dengan kualitas desain yang tak kalah kerennya dengan para seniornya. Jadi buat kamu yang punya interest sama busana muslim, sekarang gak usah ragu lagi dengan kualitas pakaian muslim yang diproduksi dalam negeri, karena para desainer lokal tersebut bisa juga menghasilkan karya inovatif yang gak cuma keren, bahkan juga mengandung keunikan budaya lokal. Plus, tentunya kehadiran koleksi-koleksi yang ditampilkan di ajang MUFFEST ini akan sangat sesuai dipakai di bulan ramadhan, atau dijadikan inspirasi untuk pakaian baru menjelang lebaran nanti.

Tidak Hanya Unsur Budaya Lokal, Keunikan dari Negara Lain Juga Berhasil Mewarnai Koleksi MUFFEST 2019

Dengan meningkatnya budaya Korea saat ini, gak jarang banyak hal yang kita temukan sudah ter-influence dengan budaya Korea, termasuk gaya berpakaian. Hal ini menginspirasi para desainer lokal untuk berani membawa budaya negara lain lewat pakaian yang mereka buat. Hasil kerjasama IFI (International) X Korea K-Street By Glingreem menghasilkan pakaian-pakaian yang didominasi budaya Indonesia dan Korea dijadikan sebagai bahan interpretasi modern. Salah satunya Rosi Rahmadi for GADIZA yang terinspirasi dari pakaian tradisional Korea, Hanbok. Dengan teknik tumpuk sana sini, malah gak bikin penampilan jadi “nabrak” dan justru semakin berbeda dan kece banget!

[su_box title=”Editor’s Pick:”]

[/su_box]

Perhelatan Kreativitas Ini Juga Didukung Sama Badan Ekonomi Kreatif, Lho

View this post on Instagram

Jakarta (03-04 Mei 2019). Telah berlangsung sosialisasi hasil riset trend forecasting 2019-2020 Singularity pada kegiatan @muslimfashionfestival (Muffest) 2019 dan CASA Indonesia 2019 – Sosialisasi trend forecasting pada Muffest 2019 dilaksanakan di Jakarta Convention Center dan dibuka oleh Direktur Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif (Wawan Rusiawan). Sosialisasi pada kegiatan ini dilakukan dalam bentuk peragaan busana (fashion show) yang menampilkan beberapa karya yang sesuai dengan 4 tema trend Singularity (Exuberant, Neo Medieval, Svarga dan Cortex) – Sosialisasi hasil riset trend forecasting selanjutnya digelar pada @casaindonesia 2019 dalam Seminar Interior & Product Design Trend Forecast 2019-2020. Pada seminar ini dibahas 4 tema trend Singularity dan pengaplikasiannya pada sektor desain interior. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Direktur Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif (Wawan Rusiawan), Kasubdit Metodologi dan Analis Riset (Dian Permanasari) dan tim @indonesiatrendforecasting (Tri Anugrah dan Rina Renville) #D1 #fesyen #desaininterior

A post shared by Badan Ekonomi Kreatif RI (@bekrafid) on

Inisiasi untuk saling berkolaborasi gak cuma dilakukan dengan desainer dan brand lokal, lho. Badan pemerintah juga bisa ikutan berpartisipasi aktif dalam pengembangan industri fashion muslim di Indonesia! Seperti yang dilakukan oleh MUFFEST dengan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) di fashion show “Trend Forecasting 2019/2020”. Yup, mengusung tema ‘Singularity’, para desainer lokal menampilkan koleksi pakaian yang diprediksi akan memperkaya industri fashion muslim baik secara konvensional, kontemporer, dan syar’i. Kolaborasi ini diisi dengan desainer lokal yang udah gak asing di telinga kita seperti Danjyo Hiyoji, Mel Ahyar, sampai Barli Asmara. Dominasi warna-warna pastel pada karya-karya mereka bisa banget dijadikan inspirasi sebagai baju lebaran nanti!

Pesatnya Perkembangan Industri Busana Muslim Juga Mendorong Para Artis Untuk Ikut Meramaikan Dunia Fashion

Via Instagram.com/chafrederica

Naiknya industri fashion muslim gak cuma berdampak dari desainer dan brand, tapi banyaknya influencer hijab yang selalu berinovasi dengan gaya berpakaiannya. Begitu juga dengan Chacha Frederica yang baru-baru ini meresmikan kolaborasi fashion pertamanya bersama Elzatta. Koleksi pakaian muslim ini dipenuhi dengan motif-motif yang menarik serta detil sederhana yang pastinya gak mengganggu gaya berpakaian kalian. Satin premium dipilih menjadi bahan utama dalam koleksi yang ditampilkan oleh pasangan maupun solo. Menariknya, bahan pakaian satin ini tidak mudah berubah bentuk dan tidak pudar warnanya. Jelas cocok banget buat jadi outfit acara berbuka puasa bersama kerabat.

Industri fashion muslim diharapkan bisa meningkatkan penjualan serta kepopuleran karya-karya tangan brand lokal ini. Kamu juga bisa mendukung kolaborasi yang keren ini dengan membeli koleksi pakaian dari toko-toko resmi. Sudah tahu brand mana yang siap mengisi lemari pakaianmu? Sampai jumpa di pagelaran MUFFEST selanjutnya!

Tarida

She spill things.

No Comments Yet

Comments are closed