Sama Kayak Keuangan, 2 Cara Praktis Ini Bisa Membantu Mengaudit Hidup Kamu Menjadi Lebih Baik

Terkadang kita merasa lelah karena terlalu banyak melakukan pekerjaan. Tapi anehnya, kita tetap merasa pencapaian kita belum memuaskan. Jangan-jangan selama ini kamu fokus pada hal yang salah, nih? Hmmm… Mengalokasikan energi pada hal yang kurang tepat tentu bikin produktivitas menurun. Untuk itu, gak ada salahnya buat melakukan audit sama kehidupanmu. Yup, gak cuma soal keuangan, kamu pun perlu mengaudit hidup agar tahu ‘kebocoran’ apa yang bikin potensi kamu gak berkembang. Lebih lengkapnya, kamu bisa ikuti dua cara di bawah ini, ya?

1. Cari Tahu Dulu Misi Hidupmu Seperti Apa?

Via pexels.com

Penting banget, lho, mengidentifikasi alasan di setiap tindakan yang kita lakukan. Soalnya, itulah yang akan membentuk kerangka hidup kita di masa depan. Jadi, jangan terbiasa melakukan sebuah aksi tanpa pertimbangan atau hanya karena nafsu sesaat. Impulsive jika dilakukan on daily basis hanya akan mengacaukan ritme kehidupanmu. Ujung-ujungnya kamu akan menghabiskan energi pada hal yang kurang tepat, deh.

So, find your ‘why’.  Bingung gimana cara mencari tahunya? Kamu bisa mulai dari mendefinisikan arti sukses itu kayak apa? Apakah mandiri secara finansial di usia 30 tahunan? Punya keluarga kecil dan bisnis yang bisa dikelola dari rumah? Atau mengejar ambisi melanjutkan Master Degree ke luar negeri? Setelah tahu jawabannya, lihat aktivitasmu sehari-hari. Apa pekerjaan yang paling menyita waktumu? Bandingkan misi dan aktivitasmu sehari-hari lalu analisa seberapa besar satu sama lain saling mendukung. Kalau gak ada benang merah yang bisa dikaitkan, itu artinya ada poin-poin yang perlu diperbaiki.

[su_box title=”Editor’s Pick:”]

[/su_box]

2. Gunakan Metode Lampu Pengatur Lalu Lintas

Via pexels.com

Tahu gak, sih? Salah satu indikator hidup sudah terarah, adalah kamu merasa enjoy saat berusaha mencapai tujuanmu. Jadi, kalau keseharianmu dipenuhi sama rasa stuck, lelah, atau bosan. Hmmm… Mungkin aktivitasmu gak match sama misi hidupmu. Sebelumnya kamu udah menulis kegiatanmu sehari-hari, kan? Nah, setelah dianalisa, cobalah eliminasi beberapa kegiatan yang gak ada hubungannya sama goals kamu.

Misalnya nih, kalau kamu kepengen ganti pekerjaan, mulai manfaatkan waktu buat meng-update CV, ketimbang scrolling Instagram. Bisa jadi selama ini kamu terjebak di pekerjaan yang salah, karena kebanyakan main medsos daripada cari info lowongan. Beneran cobain, deh. Menganalisa dan mengeliminasi kegiatan yang gak berfaedah dalam hidupmu adalah proses audit yang berat tapi akan mengantarmu lebih dekat ke tujuan hidupmu.

Oh ya, menghapus bukan berarti kamu gak boleh melakukannya sama sekali, lho. Anggap saja hidup kamu ditentukan sama sebuah traffic light. Jika sebuah kegiatan benar-benar gak mendukung tujuan kamu tapi membutuhkan banyak waktu untuk dikerjakan, pakai lampu merah yang berarti kamu harus berkata tidak untuk kali ini. Tapi kalau kamu bisa melakukannya sekali-kali tanpa mengganggu aktivitas utamamu, pakailah lampu kuning atau hijau yang berarti lanjut. Mudah, kan?

Mengevaluasi cara kita menjalankan hidup adalah bentuk usaha untuk menutupi kekurangan dan mencapai hidup yang lebih baik. Kalau kamu, aspek apa yang kira-kira paling memerlukan audit di hidupmu?

No Comments Yet

Comments are closed