Berteman Sama Rasa Takut, 3 Hal yang Harus Dipahami Agar Kita Bisa Terbiasa Dengan Perubahan

Apa kamu percaya bahwa kita bisa berteman sama rasa takut? Setiap orang memiliki ketakutannya masing-masing. Mulai dari hal yang terlihat sepele kayak binatang dan ketinggian, sampai sesuatu yang sebenarnya cuma dilabeli ‘ketakutan’ karena kita ngerasa gak nyaman melakukannya.

Biasanya yang terakhir ini ujung-ujungnya menghalangi kita buat memperoleh apa yang diinginkan dalam hidup selama ini, nih. Misalnya, kita gak berani resign buat ngambil beasiswa ke luar negeri karena takut pas pulang ke tanah air jadi jobless. Padahal kita tahu buat menjadi seseorang yang berkembang, perlu ke luar dari zona nyaman. Jadi sebaiknya kita harus bagaimana?

1. Ubah sudut pandangmu, lihat perubahan bukan sebagai hal yang menakutkan tapi tantangan yang bisa ditaklukan

Via pexels.com

Seringkali kita ngerasa ‘cukup’ sama kondisi sekarang karena merasa nyaman dengan apa yang ada. Padahal jauh di lubuk hati kamu sadar kalau perubahan itu diperlukan buat jadi sosok yang lebih maju. Tapi rasa takut kehilangan rasa aman dan nyaman menghalangi kamu buat melakukan perubahan.

Apa kamu sering merasa kayak gini? Mulai sekarang, ubah pola pikirmu, yuk? Mencoba sesuatu yang baru gak selalu terlihat mengintimidasi dan menakutkan, kok. Ia juga bisa jadi menyenangkan dan bikin hidup jadi lebih seru. Buang rasa ragu dan ketidakpastian yang menghantuimu dan bayangkan kesuksesan yang bisa diraih saat berhasil menaklukan rasa takutmu.

2. Kegagalan gak selalu harus diartikan sebagai sesuatu yang negatif

Via pexels.com

Takut gak berhasil mencapai cita-cita acapkali menjadi penghalang dalam melakukan perubahan. Kenapa? Salah satunya bisa jadi karena takut malu sama orang-orang di sekitarmu. Padahal jika kamu tahu setiap kesuksesan memang pasti akan disertai kegagalan dulu, kamu bakal biasa-biasa aja pas mengalaminya. Gimana sih, caranya biar bisa bangkit lagi setelah gagal?

Pertama, jangan terlalu baper. Sifat mudah tersinggung bikin kepribadian kamu lemah dan rapuh. Fokusmu akan jadi lebih banyak terarah ke penilaian orang daripada ke proses pengembangan dirimu sendiri. Kedua, berhenti menyalahkan diri sendiri. Percayalah kalau setiap orang gak pernah luput dari yang namanya kesalahan, sehebat apapun dia. Terakhir, berhenti over thinking. Kadang apa yang kamu takutkan cuma ada di kepalamu, bukan di dunia nyata tempatmu tinggal. Stop menganalisa segala sesuatu secara berlebihan.

3. Kelola kata ‘bagaimana jika….’ dengan tepat

Via pexels.com

Bagaimana jika gagal? Bagaimana jika karyamu gak disukai orang-orang? Bagaimana jika kamu gak bisa memenuhi harapan orang terdekatmu? Gak ada yang salah dengan mencemaskan sesuatu yang belum pasti. Tapi jika kamu terlalu banyak menghabiskan waktu buat memikirkan kemungkinan buruk yang bisa terjadi, kamu akan kehilangan momen dan kesempatan untuk mencapai impianmu. Manfaatkan waktu yang kamu miliki sebaik mungkin. Ingat, gak selamanya kita hidup di dunia ini. Jadikan masa mudamu area percobaan untuk menjadi versi terbaik dari dirimu.

Rasa takut akan perubahan ada bukan untuk dijadikan penghalang, tapi agar bisa ditaklukan dan menjadi pribadi yang lebih baik. Apa kamu setuju?

No Comments Yet

Comments are closed