Waspadai Beberapa Perilaku Narsistik yang Mungkin Dialami Orang Terdekatmu Lewat 6 Ciri Ini

Terlalu mencintai diri sendiri bahkan menganggap dirinya lebih penting dari yang lain dan selalu merasa senang jika dirinya dikagumi adalah ciri-ciri orang yang mengalami gangguan narsistik. Orang-orang dengan kepribadian itu disebut narsis. Meskipun mereka terlihat seperti orang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, sebenarnya rasa percaya dirinya itu mudah sekali dihancurkan ketika dikritik, girls.

Selain itu, orang-orang yang memiliki gangguan ini juga hampir selalu gak mempedulikan perasaan orang lain. Sebab, baginya kebutuhan yang harus dipenuhi hanya yang berkaitan dengan dirinya saja. Mungkin, perilaku narsistik ini jarang terlihat jelas secara kasatmata. Sebab, orang-orang yang merasa bahwa dirinya mengalami gangguan ini bisa saja memperhalus tanda-tanda narsistik pada dirinya agar orang lain gak menyadarinya. Nah, untuk memahami apakah pasanganmu atau temanmu mengalami gangguan narsistik, kamu bisa melihat beberapa contoh perilakunya di bawah ini, girls!

1. Sering membicarakan tentang dirinya sendiri

Via Freepik.comnars

Girls, pernahkah kamu merasa gak didengarkan ketika sedang bercerita kepada seseorang? Atau merasa bebanmu malah bertambah berat ketika curhat dengan orang lain, dan orang yang mendengarkan ceritamu itu malah menceritakan tentang dirinya sendiri, bahkan dengan frekuensi yang lebih banyak? Bisa jadi orang itu mengalami gangguan narsistik. Orang-orang itu seringkali menunggu jeda agar mereka bisa bercerita tentang kehebatannya sendiri.

Cara para narsis mengarahkan pembicaraan ke dirinya ketika berbicara dengan seseorang adalah dengan seolah-olah mendengarkan secara saksama, tapi diam-diam ia menyiapkan kalimat apa yang akan diutarakannya, tentunya tentang dirinya sendiri. Mereka seringkali mengubah subjek pembicaraan menjadi dirinya sendiri.

Jika kamu sudah merasa bahwa mereka sudah bicara terlalu banyak tentang dirinya sendiri, kamu bisa menghadapi orang-orang semacam ini dengan terus bercerita dan katakan padanya bahwa kamu hanya ingin didengar. Batasi waktumu berbicara dengannya atau carilah teman baru yang bisa benar-benar bisa mengangkat bebanmu.

2. Kerap menipu melalui hubungan seksual

Orang yang mempunyai gangguan narsistik biasanya bisa melakukan apa saja asalkan kepuasannya terwujudkan. Mereka gak segan menipu pasangan atau temannya agar mendapat kesenangan melalui hubungan seksual. Dalam hal ini mereka juga bertindak sebagai manipulator yang bisa memengaruhi pasangannya agar mau melakukan hal-hal yang ia inginkan. Dengan kata lain, mereka itu gemar berbuat curang. Mereka juga biasanya kurang memiliki empati seksual. Jika pasanganmu sering memengaruhimu dengan hal-hal yang gak masuk akal, ada baiknya kamu mengajaknya untuk bersikap jujur, tapi kamu perlu menjadi jujur terlebih dulu kepadanya. Kamu gak perlu takut pasanganmu marah, sebab jika ia bukan pasangan yang baik, buat apa dipertahankan? Pasangan yang baik tentunya gak akan egois, terlebih mementingkan dirinya sendiri.

Kerapkali orang-orang narsis juga merasa cemburu kepada orang lain yang lebih berhasil ketimbang dirinya, walaupun ia juga sering merasa bahwa orang lain juga cemburu kepadanya atas keunggulan yang ia miliki.

3. Memanipulasi orang lain hingga mendapatkan apa yang diinginkannya

Via Freepik.com

Psikolog Fred Stinson mengatakan bahwa laki-laki lebih cenderung menjadi seorang narsis. Namun, gak menutup kemungkinan bila gak sedikit juga perempuan yang mengalaminya. Ada dua jenis narsistik yang ada pada karakter manusia, pertama seorang ekstrover yang bergaya introver. Biasanya kelakuan mereka itu bersebrangan dengan kepribadiannya.

Misalnya dia itu ekstrover yang gemar bersosialisasi dan merasa senang-senang aja berada di tengah keramaian, tetapi mereka berakting seakan-akan mereka itu hipersensitif, mudah cemas, kurang percaya diri, padahal sebenarnya mereka sedang menyimpan rencana imajinasi yang akan digunakannya untuk memberdayakan orang lain.

Jenis yang kedua adalah orang-orang yang memanipulasi emosi mereka sendiri. Biasanya jika mereka sedang ada masalah dengan pasangannya, mereka akan mengatakan bahwa mereka tetap memilih bersama pasangannya meskipun mereka memiliki pilihan yang lain. Mereka akan mengatakan dan menunjukkan seolah-olah mereka tetap bertahan dan setia dengan pasangannya meski mereka telah tersakiti.

4. Ketika mendengarkan lawan bicaranya, mata mereka kosong

Salah satu cara untuk menguji apakah lawan bicaramu benar-benar mendengarkan dan menyimak ceritamu adalah dengan melihat kedua bola matanya. Jika tatapannya terkesan kosong, lalu bola matanya seakan gak bisa berpindah juga gestur tubuhnya yang terlihat tenang cenderung kaku, bisa dipastikan ia tidak benar-benar mendengarkanmu.

Biasanya, orang-orang seperti ini akan membagi fokusnya untuk merencanakan feedback apa yang akan diberikannya kepadamu. Pastinya mereka sudah menyusun kalimat yang bisa membuktikan bahwa pendapatnya layak kamu kagumi. Tapi, ketika ia sudah menyampaikan pendapatnya, lalu responmu adalah ketidaksetujuan, maka sikapnya akan berubah menjadi layu seketika.

[su_box title=”Editor’s Pick:”]

[/su_box]

5. Seringkali mementingkan dan memikirkan penampilan fisik

Via Freepik.com

Sebagaimana yang dicatat oleh psikolog Simine Vazier dan peneliti lain bahwa orang-orang yang mengalami gangguan narsistik biasanya cenderung mengenakan pakaian yang mencolok perhatian orang banyak dan membutuhkan banyak persiapan ketika berdandan. Dalam hal ini jika dikaitkan dengan perbedaan jenis kelamin, laki-laki yang memiliki gangguan narsistik ini akan lebih peduli pada penampilan otot mereka. Sedangkan untuk perempuan, mereka lebih sering dan menghabiskan banyak waktu untuk bersolek. Hal ini membuktikan bahwa orang-orang narsis cenderung berfokus pada penampilan dan kurang memiliki aspek emosional.

6. Dalam sebuah hubungan, seorang narsis akan menjadi superior

Jika kamu merasa pasanganmu lebih berkuasa di atasmu atau lebih sering menggunakan kehendaknya sendiri dan kerap mengontrolmu untuk gak melakukan hal yang sama, ada kemungkinan jika pasanganmu adalah seseorang yang mengalami gangguan narsistik. Dengan berbagai cara baik itu dengan cara yang keras maupun dengan berbelas kasihan, ia akan memengaruhimu untuk mengerjakan apa yang ia perintah, dan kamu pun berada dalam posisi yang gak bisa menolak.

Sebenarnya, kamu menyadari bila kamu sedang dikontrol olehnya, hanya saja kamu gak memiliki kekuatan atau alasan untuk memberontak. Kamu seakan-akan harus patuh dan menuruti apa yang mereka perintahkan, padahal kamu tahu hal itu gak masuk akal. Namun, seringkali cinta mengatakan hal yang berbeda. Jika sudah begini, keputusannya hanya satu, lanjutkan atau tinggalkan.

Ketika menghadapi teman atau pasangan yang memiliki gangguan narsistik ini, ada baiknya kamu mulai menyadarinya sejak awal. Beranilah untuk bersikap tegas dan ungkapkanlah ketidaksetujuanmu. Sebab, orang-orang narsistik gemar menyerang kelemahanmu dengan tampilan percaya dirinya yang sangat besar. Tapi, ketika kamu mampu menyerangnya balik dengan kritikmu, mereka akan menjadi pihak yang lemah karena hilangnya kepercayaan diri. Nah, kalau kamu ingin lepas dari permainannya, jangan ragu untuk memanfaatkan kelemahannya untuk berhenti dalam hubungan yang gak sehat itu, girls!

Siti Annisa

Bagian dari spektrum!

No Comments Yet

Comments are closed