Bangga Dengan Karya Anak Bangsa, 2 Film Ini Diadaptasi dari Komik dan Game Buatan Lokal, Lho!

Jika zaman dahulu kita hanya bisa membuat komik secara manual di atas kertas dan mengedarkannya dalam bentuk copy-an, di era yang semakin maju seperti saat ini, agaknya kita gak perlu terlalu risau kalau-kalau komik buatan kita gak ada yang baca. Sebab, melalui beberapa aplikasi komik digital yang ada, kini hampir setiap orang mampu menikmati karya yang kita buat bahkan secara gratis, tapi kita tetap bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan. Bahkan, semenjak lahirnya aplikasi khusus komik digital ini, ada dua buah karya anak bangsa yang sudah difilmkan dan siap rilis lho, girls.

1. Film “Terlalu Tampan” yang diadaptasi dari serial komik karya Avisiena Helvin dan Savenia Melinda

Sama dengan judulnya, film ini diadaptasi dari serial komik Terlalu Tampan yang mengisahkan tentang sebuah keluarga yang kesemua laki-lakinya berwajah tampan. Diceritakan bahwa salah satu tokoh utamanya yang bernama Kulin, harus menghadapi berbagai macam masalah yang wajib diselesaikannya hanya karena ketampanan wajahnya yang luar biasa. Dalam film ini, tokoh Kulin akan diperankan oleh Ari Irham, aktor muda yang juga berprofesi sebagai DJ dan model. Tokoh lain dalam komik ini seperti Mas Okis yang merupakan kakak kandung Kulin akan diperankan oleh aktor Tarra Budiman. Sedangkan yang akan mengambil peran sebagai Pak Archewe, ayah Kulin, yaitu aktor ternama Marcelino Lefrandt. Sementara itu, menambah deretan nama besar dalam film ini, penyanyi dangdut Iis Dahlia akan memerankan Bu Suk sebagai ibu Kulin.

Dikarang oleh Muhammad Ahmes Avisena Helvin dan Savenia Melinda sebagai ilustratornya, melalui aplikasi Line Webtoon, komik ini sudah memikat 9 juta pembacanya karena memiliki gaya penceritaan yang jenaka dan dituturkan secara ringan. Menariknya lagi, ternyata komik ini sudah dialihbahasakan ke dalam 3 bahasa lho, girls. Untuk filmnya sendiri yang diproduseri oleh Chicco Jerikho dan Nurita Anandia ini, diungkapkan bahwa seperti pada film-film lainnya yang diadaptasi dari buku, film ini tentunya memiliki beberapa perbedaan dari komik aslinya, seperti perubahan peran Okisena yang tadinya sebagai adik Kulin, kemudian pada film diganti menjadi kakak Kulin, namanya pun diubah menjadi Mas Okis. Hal itu dilakukan semata-mata untuk menyesuaikan kebutuhan jalan cerita.

Dalam hal pembuatan film, Visinema Pictures untuk pertama kalinya bekerja sama dengan Line Webtoon untuk mengangkat komik populer berjudul Terlalu Tampan ini ke layar lebar. Melalui konferensi pers pada Sabtu (22/9) lalu di acara Popcon Asia 2018, Anggia Kharisma selaku Chief Content & Strategy Visinema Grup menyatakan, “Melalui film Terlalu Tampan, kami tak hanya menyampaikan gagasan, tetapi juga berupaya menjadi wadah kolaborasi bagi talenta-talenta terbaik negeri ini untuk bisa berkembang dan menyampaikan gagasannya melalui medium audio-visual.” Rencananya, film ini akan memulai proses syutingnya pada Oktober 2018.

[su_box title=”Editor’s Pick:”]

[/su_box]

2. Film “Dreadout” yang diadaptasi dari game horor lokal karya Rachmad Imron

Disutradarai oleh Kimo Stamboel, film Dreadout diangkat dari game buatan developer lokal bernama Digital Hapiness. Dreadout merupakan game lokal pertama yang diangkat ke layar lebar dan bisa dinikmati para pecinta film yang gak harus hobi bermain gim terlebih dulu. Cerita dalam gim ini bergenre horor, jadi untuk kamu yang gemar nonton film horor, kayaknya kamu mesti menonton film yang diproduseri oleh Edwin Nazir dan Wida Handoyo ini.

Menariknya lagi, game karya Rachmad Imron ini sudah populer hingga Amerika lho girls, itulah sebabnya mengapa Kimo menawarkan kolaborasi karya bersama Imron untuk mengadaptasi gimnya menjadi film. Selain itu, Digital Hapiness selaku pengembang game ini juga pernah meraih penghargaan Bubu Awards V. 08 sebagai startup terbaik pada 2013 lalu. Sementara itu, selain bertugas sebagai produser, Kimo juga memiliki peran sebaga penulis skenario, dan itu tentunya gak mudah, mengingat belum banyak memang pelaku film yang mengapresiasi game untuk diangkat atau dijadikan film, sehingga Kimo harus bersiap-siap mendapat komentar dari para penonton terkait ekspektasi terutama bagi mereka yang sudah menggemari game ini.

Sedikit cuplikan, film ini bercerita tentang petualangan Linda dan keempat temannya di sebuah apartemen angker, yang kemudian mengubah alur petualangan mereka ketika mereka mendobrak pintu sebuah kamar yang terkesan kuno dan misterius. Kamar itu nampaknya digunakan sebagai tempat pemujaan dan terdapat banyak makhluk supranatural di dalamnya. Di kamar itulah perjalanan kelima murid SMA yang mengira akan mendapat popularitas dari petualangannya itu dimulai.

Via Serpong.com

Wah, terbukti talenta muda Indonesia di dunia perkomikkan ternyata keren-keren, kan? Jika kemarin kamu sempat hadir di acara Popcon Asia 2018 yang diadakan di ICE BSD Tangerang pada 22-23 September 2018. Seluruh casts utama kedua film tersebut hadir dalam konferensi pers yang diselenggarakan di sana, lho. Yup, tahun ini, festival pop culture terkemuka di Indonesia yang mengusung tema “Clash of Pop” hadir dengan konten-konten baru yang menarik dan berbeda. Selain itu, di tahun ini bersama AGCON dan Goodhouse.id, untuk pertama kalinya Popcon juga menggelar “Celebration Cup”, yaitu pertandingan eSports yang mempertandingkan dua gim populer seperti Mobile Legends: Bang-Bang dan DOTA 2 berhadiah ratusan juta rupiah.

Ada pula “Celebration Cup Cosplay Competition” yang semakin melahirkan para cosplayer baru yang bertalenta. Gak cuma itu girls, di Popcon Asia 2018 ini kamu juga bisa ikut bermain game jadul era 90-an yang terkenal dengan keasyikannya bahkan sampai dibuat lupa waktu, seperti nintendo, game&watch, dan dingdong. Pokoknya seru, deh!

Jadi, kamu tertarik untuk nonton film yang mana nih, girls?

Siti Annisa

Bagian dari spektrum!

No Comments Yet

Comments are closed