Para Pecinta Kopi Harus Tahu Nih, Ada 7 Sajian Kopi di Berbagai Negara yang Bisa Kamu Cicipi Ketika Melancong Ke Negaranya

Menikmati secangkir kopi hangat di pagi hari, seringkali membuat jiwa dan pikiran kita seakan terisi kembali oleh energi yang baru. Belum lagi, kenikmatan tambahan ketika menghirup aromanya yang khas, refleks membuat mata terpejam dengan bibir yang tersungging manis bagai gula. Apakah kamu tahu kalau di dunia ada beragam jenis dan cara penyajian kopi, girls?

Nah, jika kamu sedang berencana traveling ke luar negeri, gak ada salahnya untuk melengkapi momen liburanmu dengan mencicipi berbagai sajian kopi yang khas dari masing-masing negara yang kamu kunjungi. Tapi sebelumnya, gak ada salahnya intip dulu contekannya di bawah ini. Simak, yuk.

1. Menyambangi Turki kamu akan menemukan Turkish Coffee

Via Christoperbean.com

Sebelum merambah Amerika, kopi tanpa filter sudah lebih dulu menjadi bagian dari budaya Turki selama berabad-abad. Secara tradisi, kopi disajikan dalam cezve, yaitu pot kecil bergagang panjang yang terbuat dari tembaga, lalu dituang dalam cangkir keramik dan diminum sambil mengobrol santai dengan sahabat atau keluarga. Menurut sejarahnya seperti yang dilansir dalam The Culture Trip, sejak pertengahan abad ke-17 para perempuan Turki diberikan pelatihan untuk membuat kopi yang sempurna. Hal itu dilakukan karena para calon suami akan menilai perempuan yang akan dinikahinya dari keahliannya membuat kopi Turki.

Cara membuat Turkish Coffee ini cukup unik, girls. Jika kamu ingin membuatnya untuk dua orang, kamu bisa mencampurkan 2 sendok teh penuh bubuk kopi, 2 cup air seukuran gelas espresso, dan 2 sendok teh gula atau bisa disesuaikan jika gak ingin terlalu manis, lalu masukkan ketiganya ke dalam cezve untuk direbus bersama, menggunakan  api sedang. Kopi Turki yang berhasil akan menghasilkan banyak busa ketika dipanaskan. Setelah tampak busa kental kecoklatan di tengah kopi, angkat cezve dari api lalu ambil buihnya dan masukkan ke dalam masing-masing cangkir. Lalu, panaskan kembali cezve hingga sisa buihnya naik, kemudian matikan api dan tuang kopi ke dalam cangkir. Hidangkan Turkish Coffee dengan segelas air putih dan makanan manis. Penyajian ini sesuai dengan ritual yang masih dijalani hingga kini. Menariknya lagi, kopi Turki ini telah masuk ke dalam daftar warisan budaya tak benda UNESCO pada 2013 lalu, lho!

2. Berpelesir ke Spanyol kamu bisa menikmati Cafe Bombon

Via Eloyrodriguez.com

Hampir sama seperti cara penyajian macchiato, cafe bombon biasanya disajikan dalam gelas kaca untuk memperjelas tumpukan warna dari kopi murni atau espresso di atas condensed milk, yang menampakkan proporsi satu banding satu yang terkesan urut dan padat. Cafe bombon sebenarnya berasal dari Valencia, Spanyol, lalu menjadi populer dan telah dibuat dengan berbagai variasi di banyak negara, bahkan dari asia seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia.

Cafe Bombon ini memang disajikan dengan tampilan tumpuk yang jika diaduk rasa-rasanya akan mirip dengan kopi susu di Indonesia. Nah, kalau kamu mempunyai alat untuk membuat espresso, silakan dicoba untuk segera membuatnya, ya!

Caranya cukup mudah kok, kamu tinggal menuangkan condensed milk atau susu kental pada dasar gelas hingga ke tengah, lalu tuang espresso di atasnya secara perlahan agar gak mengubah bentuk atau menembus susu kentalnya. Kamu bisa menggunakan bantuan kepala sendok yang ditelungkupkan ketika menuangkan espresso di atas susu. Yang harus diingat, perbandingannya satu banding satu ya, girls!

[su_box title=”Editor’s Pick:”]

[/su_box]

3. Berkunjung ke Italia kamu akan merasakan sensasi kopi dengan irisan lemon pada Espresso Romano

Via Telegraph.co.uk

Hal pertama yang membuat kopi ini menarik adalah keberadaan irisan lemon di dalamnya. Sudah sejak lama para barista di Italia dan Spanyol membuat konsep yang sederhana, namun mampu menggugah rasa penarasan para pecinta kopi di dunia.

Dilansir dari situs Nutscoffee, praktek pembuatan espresso romano ini dilakukan ketika pada Perang Dunia II, ada sebuah kafe yang kekurangan air untuk membersihkan gelas kopi espresso, kemudian para barista itu menggunakan kulit lemon sebagai pengganti air untuk membersihkannya. Tapi, ada juga yang mengatakan bahwa mencampurkan kopi dengan lemon ini adalah inovasi Amerika, girls. Mereka biasa melakukannya untuk menutupi rasa kopi yang kurang sempurna. Sebab, lemon dipercaya mampu meningkatkan rasa manis pada kopi bahkan di lapisan terbawahnya.

Memang, gak perlu membutuhkan banyak bahan untuk membuatnya, kamu cuma perlu menyiapkan espresso machine, ¼ cup finely ground coffee atau kopi bubuk (kopi yang ditumbuk halus), 1 ½ cup air, dan 2 iris lemon beserta kulitnya. Buat espresso menggunakan mesin, tuang dalam gelas, lalu masukkan irisan kulit lemon, atau kamu juga bisa memasukkan irisan lemonnya ke dalam espresso. Oh iya, espresso yang baik itu adalah yang menghasilkan banyak busa berwarna oranye kecoklatan ya, girls. Selamat mencoba!

4. Cuma di Finlandia dan Swedia kamu bisa mencicipi Kaffeost, kopi keju yang istimewa

Via Surfingbird.ru

Kopi keju bernama Kaffeost ini merupakan minuman tradisional dari Finlandia dan Swedia Utara, yang telah menjadi budaya dan kebisaan ngopi masyarakatnya sejak dulu. Keju yang digunakan bisanya gak boleh sembarang keju, tapi keju khusus yang bernama leipäjuusto. Keju ini terbuat dari susu sapi, susu kambing, dan susu rusa. Biasanya, leipäjuusto yang paling sedap dihidangkan bersama kaffeost ini adalah keju yang terbuat dari susu rusa.

Meskipun popularitas third wave coffee telah menyambangi industri food and baverage di Finlandia, budaya kopi kaffeost ini gak pernah menghilang dari kenikmatan mengonsumsi kopi bagi masyarakatnya. Cara meminum kaffeost ini hanya dengan menambahkan beberapa blok keju leipäjuusto yang dipotong dadu ke dalam kopi hitam panas. Gak ada aturan maksimal untuk jumlah keju yang bisa kamu santap bareng kopimu, semuanya sesuai selera.

Tapi, biasanya masyarakat Findlandia dan Swedia Utara meminumnya dengan 2-3 blok keju yang dibiarkan melumer sambil diteguk perlahan. Duh, kebayang dong girls, gimana aroma kopi dan kejunya yang bercampur dan pelan-pelan merasuk ke hidung lalu mencerna otak. Ah, jadi pingin nyobain, nih!

5. Bertandang ke negeri gingseng Korea, kamu harus memesan segalas Naeng Keopi dingin nih untuk menyegarkan harimu

Via Youtube/Maangchi

Jika Indonesia terkenal dengan berbagai macam single origin yang bisa dinikmati, Korea memiliki Naeng Keopi yang termasuk dalam kategori kopi blend yang banyak digemari dari cara pembuatannya yang menggunakan beberapa bahan campuran. Biasanya, naeng keopi disajikan secara dingin menggunakan es batu yang dihancurkan, atau sekaligus dicampur dengan kopi menggunakan blender. Sebagai pengganti gula, masyarakat Korea biasanya menggunakan madu yang juga dicampurkan langsung bersama kopi dan krimer.

Kalau kamu ingin membuatnya sendiri di rumah, kamu cuma perlu menyiapkan bahan-bahan seperti 1 sendok makan kopi instan atau kopi bubuk tanpa campuran rasa, dua sendok makan krimer bubuk, 1 sendok makan madu, 1 gelas air dingin, dan bongkahan kecil-kecil es batu yang dihancurkan. Campur semua bahan dengan menggunakan blender hingga rata. Tuang ke dalam gelas dan nikmati selagi dingin. Naeng keopi pun siap untuk kamu nikmati sambil ngobrol santai bersama teman-temanmu!

6. Menikmati Cafezinho bersama anak-anak sekolah di Brazil? Wajib dicoba!

Via Mondomoda.com

Minum kopi adalah kebiasaan umum di Negeri Samba ini. Gak heran, sebab Brazil merupakan penghasil kopi terbesar di dunia. Apalagi Brazil memang dikenal sebagai rumah dari kopi Praline Especial Brazil yang sempurna untuk membuat kopi klasik cafezinho ini. Ukuran mili liter kopi ini mirip dengan espresso, yaitu mengambil sari kopi yang disajikan dalam cangkir kecil. Bedanya, cafezinho ini biasanya diseduh langsung dengan gula atau pre-sweetened. Sebab, kebiasaan masyarakat Brazil adalah meminum kopi dengan gula, makanya kamu akan mendapatkan tatapan membingungkan dari masyarakatnya jika memesan kopi tanpa gula lho, girls.

Kopi khas Brazil ini juga bisa kamu buat sendiri di rumah. Cara membuatnya adalah dengan melarutkan gula dan 200ml air terlebih dulu ke dalam panci di atas api sedang hingga mendidih. Lalu masukkan kopi bubuk, aduk rata. Jika sudah tampak busa kental di atas kopi, segera angkat dari api, lalu saring menggunakan paper filter coffee atau bisa juga menggunakan dua lembar tisu westafel/towel napkin yang ditumpuk di atas dripper, bisa juga langsung disaring kedalam cangkir, dan sajikan. Bagi kamu pecinta kopi dengan gula, cafezinho cocok untukmu menikmati kopi long black bercita rasa manis.

Saking populernya budaya minum kopi di Brazil, anak-anak sekolah pun juga terbiasa ngopi bersama teman-temannya ketika berkumpul dan bermain.

7. Mencintai Indonesia harus menikmati juga Kopi Gayo asli Takengon, Aceh, kota yang menjadi salah satu penghasil kopi terbesar di Asia

Via Zact.id

Berasal dari dataran tinggi Gayo di Aceh, kopi ini merupakan salah satu kopi unggulan yang semakin populer bertengger di lidah para pecinta kopi yang gak hanya datang dari Indonesia. Berkembang sejak 1908, perkebunan kopi gayo adalah yang terluas di Aceh, luasnya mencapai 81.000 ha. Jenis kopinya sendiri biasanya adalah arabika dengan tampilan berwarna hijau gelap dan daunnya yang berbentuk oval.

Ketika panen raya, kamu akan menemukan cherry kopi di perkebunannya langsung saat menjelajahi kota Takengon, Aceh Tengah. Pemandangan ini tentunya akan membahagiakan hatimu, girls. Sebab, kamu bisa mensyukuri betapa kayanya sumber daya alam yang bangsa ini miliki.

Mempunyai aroma dan rasa yang sangat khas, kopi gayo tidak meninggalkan sedikitpun rasa pahitnya di lidah kita. Aroma kopinya harum, dan rasa kopinya hampir gak pahit sama sekali. Yang menarik adalah proses penanamannya yang alami tanpa menggunakan bahan kimia membuat kopi gayo diakui sebagai kopi organik terbaik di dunia. Gak cuma itu girls, kopi gayo juga telah berhasil menyabet sertifikat Fair Trade Certified pada 2010 lalu, yang semakin memantapkan keunggulan dari kopi hijau ini di mata dunia. Nah, kamu bisa langsung menyeruput secangkir kopi gayo hangat sambil menikmati pemandangan danau laut tawar di kawasan wisata Dataran Tinggi Gayo, tempat kopi gayo ini tumbuh dan berkembang. Sembari menikmati hasil panennya, kamu juga bisa hunting foto keindahan alam Takengon yang kaya akan budayanya nih, girls!

Bagi sebagian besar orang, minum kopi adalah ritual yang rutin dilakukan untuk menambah kesegaran mata dan pikiran ketika menghadapi serangkaian aktivitas yang melelahkan. Tapi, mengonsumsi kopi dengan takaran gula yang berlebihan sangat tidak disarankan karena bisa mengganggu kesehatan kita. So, sebaik-baiknya kopi yang diminum adalah yang rendah gula, bahkan tanpa gula sama sekali. Tentunya kamu ingin minum kopi selama yang kamu inginkan, bukan?

Siti Annisa

Bagian dari spektrum!

No Comments Yet

Comments are closed