Jenuh dengan Pekerjaan dan Kantormu? Jangan Buru-Buru Resign, Pikirkan Dulu 5 Hal Ini Sebelum Menyesal!

Namanya bekerja, pasti ada masanya kita merasa jenuh dan bosan ya, girls. Perasaan ini wajar banget, kok. Karena menghadapi rutinitas dan tugas yang sama setiap hari pasti bikin otak stuck dan perasaan jadi bosan. Tapi jangan terlalu larut terus memutuskan untuk buru-buru berhenti. Soalnya, keputusan untuk resign akan memberikan kita berbagai dampak dan risiko yang harus dihadapi, nih. Makanya, sebelum bertindak lebih jauh, yuk ada baiknya kamu menyimak 5 hal yang perlu kamu pikirkan sebelum memutuskan untuk resign di bawah ini!

1. Bagaimanapun kamu butuh uang untuk bertahan hidup, maka bekerja adalah keharusan

Via Freepik.com

Kalau kamu adalah orang yang idealis, mungkin ketimbang uang kebahagiaan dan ketenangan jiwa adalah hal yang harus diperjuangkan. Nah, sayangnya kita hidup di realitas yang mengharuskan kita untuk bertahan hidup dari segala tekanan dunia yang ada dan salah satu medianya mau gak mau adalah uang.

Bukan berarti kebahagiaan itu selalu muncul dari uang, girls. Tapi ada berbagai tuntutan hidup seperti makan, sekolah dan sejenisnya yang baru bisa terpenuhi dengan akomodasi uang. Sementara, untuk mendapatkan uang itu ya kamu harus bekerja. Dengan kata lain, uang adalah salah satu faktor yang mendukung keberlangsungan hidupmu. Dari pekerjaan yang kamu punya, kamu bisa mengembangankan diri dengan memaksimalkan potensimu.

2. Cari lowongan kerja itu gampang, yang susah adalah mendapatkannya

Tahu gak, girls? Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2017-2018 jumlah pengangguran lulusan universitas meningkat menjadi 6,31 persen, lho. Data tersebut mestinya bisa kamu pertimbangkan sebelum memutuskan untuk resign.

Meski kamu mungkin berpikir bahwa mencari lowongan kerja itu mudah, tapi resiko untuk tidak diterima kerja itu juga ada, lho. Apalagi kalau kamu adalah tipe orang yang sebentar-sebentar pindah lingkungan kerja. Perusahaan manapun pasti akan mempertimbangkan lama masa kerjamu sebagai gambaran loyalitasmu sebagai seorang pegawai. So, cobalah bertahan sejenak untuk menguji durability yang kamu punya dalam menghadapi tekanan, sambil menemukan pekerjaan baru yang lebih baik bagimu.

Sebisa mungkin, ketika kamu sudah diterima bekerja di kantor yang baru, jangan sampai kamu malah merindukan dan membandingkan kenyamanannya dengan kantormu yang lama.

3. Ingat-ingat lagi keuntungan yang kamu dapatkan selama bekerja di kantormu

Via Freepik.com

Sudahkah kamu bersyukur atas segala yang kamu dapatkan selama bekerja di kantormu, girls? Menyadari bahwa bukan hanya besaran gaji yang telah kamu terima, tapi juga persahabatan dengan rekan kerja sekantor, benefit lain seperti tunjangan dan fasilitas, serta pengalaman kerja yang tentunya gak semua orang bisa dapatkan.

Mungkin memang benar, jika kenyamanan dan ketenangan diri adalah dua kunci utama seseorang agar bisa bekerja secara maksimal dan memudahkannya untuk lebih produktif lagi. Tapi jika kamu belum mendapatkan pekerjaan pengganti dan memaksakan diri untuk resign, ada baiknya kamu bersabar dulu. Berdoa dan teruslah yakin bahwa apa yang kamu jalani saat ini adalah ujian hidup yang bisa kamu lewati dengan strategi yang tepat.

[su_box title=”Editor’s Pick:”]

[/su_box]

4. Siapkah mentalmu menghadapi suasana dan orang-orang baru di kantor yang baru?

Selain konsekuensi dan dampak yang harus kamu hadapi ketika memilih untuk berpindah kerja di tempat yang baru, kamu juga harus memikirkan kesiapan mentalmu yang harus mulai beradaptasi lagi dengan suasana, lingkungan, juga job desk-mu yang baru. Untuk kamu yang gampang beradaptasi dengan lingkungan sekitar, itu adalah keuntungan. Tapi, untuk kamu yang susah menyesuaikan diri dengan sekelilingmu, maka kamu perlu usaha ekstra agar keinginan untuk resign lagi di tempat yang baru gak akan secepat itu muncul kembali. Ingat, penyesalan adalah hal yang sia-sia jika kamu gak mau mengambil pelajaran berharga di dalamnya.

5. Tanya pada diri sendiri, apa sih tujuan hidupmu?

Via Freepik.com

Jika empat hal di atas tidak membantumu menemukan solusi yang tepat, ada baiknya kamu bertanya pada diri sendiri tentang tujuan sebenarnya yang ingin kamu raih dalam hidup. Misalnya saja tujuanmu adalah menjadikan cita-citamu sebagai profesi utama, menciptakan keluarga kecil yang bahagia, atau bahkan keliling dunia. Apapun itu, jadikan itu motivasi yang bisa menuntun langkahmu kedepannya, girls! Percayalah, meskipun kamu bisa untuk gak jujur pada dirimu sendiri, tapi hati dan pikiranmu gak akan pernah bisa membohongimu.

Memutuskan untuk resign atau berhenti dari pekerjaan adalah hak setiap orang. Namun, adalah hak setiap orang pula untuk menyarankan dan memberikan solusi terbaik kepada orang-orang yang sedang bergelut dengan pikiran dan batinnya sendiri. Keputusan resign bukanlah hal yang salah, hanya saja kita perlu belajar untuk gak semudah itu lari dari masalah. Upaya yang cerdas dan keras bisa menjadi salah satu transportasi untuk kita lebih cepat menuju pada impian dan cita-cita. Juga perasaan bahagia.

Siti Annisa

Bagian dari spektrum!

No Comments Yet

Comments are closed