Pusing Memikirkan Standar Kecantikan di Masyarakat? Sadari Hal Ini supaya Kamu Lebih Bahagia dengan Dirimu Sendiri, Yuk!

Mendapat julukan cantik sepertinya masih diharapkan beberapa perempuan. Berpikir bagaimana caranya agar kamu terlihat menarik agaknya lebih penting ketimbang mengembangkan kemampuan dan isi kepala. Hal-hal seperti ini biasanya disebabkan oleh pandangan masyarakat yang masih sering mempermasalahkan fisik yang dimiliki seseorang.

Bertubuh kurus dianggap tidak sehat, tapi memiliki tubuh berisi disuruh diet; berkulit cokelat dibilang “tidak menarik”, tapi berkulit cerah pun dikira melakukan suntik kecantikan; berambut lurus diejek palsu, tapi berambut ikal malah disuruh meluruskannya; bahkan menggunakan makeup disangka nggak percaya diri dengan wajah aslinya. Rasanya, penampilan seorang perempuan akan selalu salah di mata orang lain. Lalu, bagaimana kita menyikapi secara bijak keadaan seperti ini?

Punya mantra: “Menjadi perempuan sukses itu lebih mengagumkan!”

[interaction id=”5b7570ae4c1c09047cfb62ca”]

Beauty standards hadir di masyarakat karena kebanyakan orang masih terobsesi dengan tampilan fisik. Segala sesuatu sering dikaitkan dengan kata cantik. Pernah gak sih kamu mendengar seseorang berkata, “perempuan cantik belum tentu cerdas, tapi perempuan cerdas sudah pasti cantik,” atau pujian seseorang ketika melihat role model-nya di depan mata, kata-kata yang terlontar secara spontan pasti gak jauh dari embel-embel cantik, seperti “sudah sukses, cantik pula dia.” Seakan-akan menjadi cantik adalah prioritas dan hal yang dapat melengkapi eksistensi seorang perempuan. Padahal, kata cantik itu hanyalah kata sifat yang tidak mutlak. Perspektif cantik seseorang dengan orang lainnya sudah pasti berbeda.

Misalnya saja ketika kamu dan sahabatmu sedang ngopi di kafe. Lalu kalian bertemu dengan teman lama yang sudah 10 tahun tidak pernah berjumpa. Kamu bisa saja mengatakan bahwa teman lamamu itu telah berubah menjadi cantik, namun sahabatmu malah mengatakan sebaliknya. Hal itu wajar terjadi karena manusia memiliki pandangan yang berbeda-beda. Ibarat kata, warna kacamata yang kamu gunakan seringkali berbeda dengan warna kacamata yang dikenakan orang lain. Nah, daripada makin suntuk memikirkan kecantikan yang gak ada habisnya, yuk tingkatkan kualitas diri, misalnya dengan menambah dan meningkatkan skill yang kamu punya. Yakinkan dalam dirimu bahwa kebanyakan orang akan lebih mengagumimu, karena kamu adalah perempuan yang sukses!

Jauhi komentar negatif, dekati orang-orang berenergi positif

Daripada pusing sendiri memikirkan komentar negatif dari orang lain yang bahkan gak dikenal, ada baiknya kamu menghindari hal tersebut. Cobalah untuk menjauh dari orang-orang yang hanya bisa mengkritik fisikmu tanpa memberi solusi yang tepat. Habiskan waktumu untuk berkumpul dengan orang-orang yang berenergi positif. Biasanya, manusia yang memiliki aura positif akan selalu memotivasimu untuk menjadi pribadi yang lebih kuat. Orang-orang seperti inilah yang sebaiknya kamu jadikan teman baik, girls. Sebab, kamu membutuhkan sahabat yang dengan sukarela mendukung kebahagiaanmu.

“Yakinkan dalam dirimu bahwa kebanyakan orang akan lebih mengagumimu, karena kamu adalah perempuan yang sukses!”

Perancang busana kenamaan dunia, Donna Karan, pernah berkata, “Delete the negative; accentuate the positive”. Dalam kondisi tertentu, kamu boleh saja memilah kritik yang kamu terima. Dengarkan dan evaluasi komentar yang berisi hal membangun, bukannya ihwal yang malah menjatuhkanmu.

Jadikan beauty standards sebagai motivasi untuk sehat dan bahagia

Via Pexels

Kalau ditelaah lebih lanjut, sebenarnya yang kurang tepat adalah menelan standar kecantikan itu mentah-mentah. Cobalah untuk mengambil sisi positifnya saja, lalu musnahkan yang negatif. Misalnya, ketika ada orang yang mempersoalkan bentuk tubuhmu yang besar, kamu lantas merasa minder lalu panik dan marah. Padahal, ketika seseorang mempermasalahkan badanmu yang besar, disitulah mestinya kamu aware akan kesehatan tubuhmu, girls.

Siapa tahu bentuk tubuhmu yang besar bisa mengganggu kesehatanmu. Santernya kasus obesitas yang lambat disadari perlu dijadikan pengalaman. Kamu sah-sah saja melakukan diet seimbang jika tujuanmu adalah untuk memperbaiki kesehatan. Kamu juga diperbolehkan untuk tidak mengubah fisikmu sama sekali dan menghiraukan pendapat orang lain yang menjatuhkan, karena kamu sudah merasa percaya diri dengan apa yang sudah kamu miliki. Menganggap tuntutan beauty standards sebagai motivasi untuk menjadi lebih sehat, kenapa tidak?

Mulai sekarang, cobalah untuk fokus mencintai dirimu sendiri dan apapun yang kamu lakukan. Berbahagialah! Seperti yang pernah dikatakan juga oleh Audrey Hepburn, “I believe in being strong when everything seems to be going wrong. I believe that happy girls are the prettiest girls. I believe that tomorrow is another day and I believe in miracles.”

 

Siti Annisa

Bagian dari spektrum!

No Comments Yet

Comments are closed