Tak Perlu Marah Saat Menghadapi Anak yang Hiperaktif Ma, Sebaiknya Lakukan 7 Hal Ini Untuk Mensiasati Tingkah Si Kecil

Memiliki anak yang gak bisa diam pasti membuat Mama sering merasa kewalahan. Tanpa sadar, Mama pun sering memberi hukuman agar ada efek jera bagi anak. Tapi ternyata hal demikian itu keliru lho, Ma. Dilansir dari additudemag.com, ada 7 hal yang dapat Mama lakukan untuk menghindari memberi hukuman bagi anak. Yuk simak ulasan berikut.

1. Percaya pada kemampuan anak

via pexels.com

Pertama-tama, Mama harus tahu kalau si kecil butuh dukungan dan kepercayaan Mama. Hal demikian dikatakan oleh Ken Brown-Gratchev, Ph.D, instruktur pendidikan khusus di Kaiser Permanente di Portland, Oregon.

Mama harus percaya bahwa energi luar biasa, kreatifitas, dan ketrampilan diluar anak-anak biasa lain, yang dimiliki oleh si kecil merupakan anugerah dari Yang Maha Kuasa.

2. Jangan biarkan komentar negatif menghentikan langkahmu

via pexels.com

Omongan negatif orang-orang di sekeliling bisa sangat mengganggu, jika Mama terus-menerus memikirkannya. Menurut George DuPaul, Ph.D., profesor psikologi sekolah di Lehigh University di Bethlehem, Pennsylvania, meskipun pola pikir anak hiperaktif berbeda dengan anak seusianya, ia pasti memiliki kemampuan untuk belajar dan berhasil seperti anak lainnya.

3. Pastikan Mama tahu bedanya disiplin dan hukuman

via pexels.com

Kenyataannya, disiplin berbeda dengan hukuman. Menurut Sal Severe, Ph.D., penulis buku How To Behave So Your Preschooler Will Too! Disiplin jauh lebih baik karena mengajarkan kepada anak bagaimana berperilaku.

Ini termasuk penjelasan tentang perilaku yang tidak pantas dan pengalihan ke perilaku yang dapat diterima. Bagaimanapun, hukuman tidak boleh melibatkan pelecehan fisik atau verbal, dan itu harus digunakan hanya sebagai upaya terakhir untuk mendisiplinkan anak.

4. Jangan menghukum anak atas perilaku yang tidak dapat dia kendalikan

via pexels.com

Mendisiplinkan anak memang butuh usaha ekstra, karena si kecil biasanya lebih suka melakukan hal yang ia inginkan. So, ketika Mama memberikan tugas pada si kecil dan ia tidak melakukannya dengan baik, jangan menghukumnya. Pendekatan terbaik dalam situasi seperti ini adalah mengingatkan anak untuk melakukan apa yang Mama ingin dia lakukan.

5. Jangan terlalu cepat mengatakan “tidak.”

via pexels.com

Terlalu cepat dan sering mengatakan “tidak” pada anak juga kurang baik lho, Ma. Seorang anak yang sering mendengar “tidak” cenderung akan tumbuh menjadi anak yang memberontak. Orang tua yang bijak tahu kapan harus mengatakan “tidak” dan menjawab dengan tegas.

Menurut Dr. DuPaul, daripada secara langsung mengatakan tidak lebih baik minta dia untuk memberikan pendapat atas masalah atau tugas yang Mama berikan. Dengan begini, si kecil pasti lebih bisa diajak kerjasama.

6. Puji atau beri hadiah ketika anak melakukan hal positif

via pexels.com

Siapa sih yang gak senang dipuji? Begitupun si kecil. Menurut Dr Severe, setidaknya berilah pujian atau hadiah ketika anak melakukan hal positif. Hal ini dapat memotivasinya melakukan hal yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

7. Jadilah teladan yang baik

via pexels.com

Orangtua adalah orang yang paling berpengaruh bagi anak, jadi pikirkan baik-baik tentang perilaku Mama. Jika Mama tidak dapat mengontrol diri sendiri, bagaimana bisa berharap anak melatih diri? Sangat normal untuk merasa marah pada anak namun menjadi tidak baik jika itu berlangsung lama.

Lain kali, jika si kecil membuat kesal, lebih baik tinggalkan ruangan dan ambil napas dalam-dalam beberapa kali, atau melakukan sesuatu yang lain untuk menenangkan diri.

Ketika Mama berlatih untuk mengendalikan emosi, secara tidak langsung Mama juga mengajari anak mengontrol perilakunya. Jika Mama kehilangan kesabaran, jangan ragu untuk meminta maaf kepada si kecil. Jadi, sebisa mungkin hindari memberi hukuman ya, Ma!

Siti Yulianingsih

half of a storyteller. unstoppable.

No Comments Yet

Comments are closed