Beberapa permasalahan kulit seperti gatal-gatal dan biang keringat, biasanya mudah diobati dengan menggunakan bedak antiseptik, ataupun salep. Tetapi, kalau di atas permukaan kulitmu muncul bercak-bercak yang setelah lama gak juga hilang, itu perlu diwaspadai, girls. Gejala itu bisa menjadi gejala awal penyebab kanker kulit lho! Selain itu, masih ada gejala-gejala kulit lain yang perlu kamu waspadai. Ini dia ulasannya:
1. Tahi lalat yang membesar dan terasa sakit
Sebenarnya bintik hitam yang muncul di permukaan kulit wajah atau tubuh ini, tidaklah berbahaya. Namun jika lama kelamaan tahi lalatmu membesar, terasa sakit, dan gatal-gatal, kamu perlu mewaspadainya. Segera konsultasikan gejala ini pada doktermu.
2. Memar yang tak hilang
Memar atau lebam yang disebabkan terjatuh atau terkena benda keras biasanya mudah hilang. Tetapi, jika tanpa kamu sadari di atas permukaan kulitmu muncul memar yang tetap membekas dalam waktu lama, kamu perlu menghubungi dokter untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan kulitmu tersebut.
3. Luka yang tidak sembuh
Sama halnya dengan memar, luka yang tak juga hilang dalam waktu lama, perlu diwaspadai. Umumnya, bekas luka akan mengering dalam waktu 1-2 minggu. Jika lukamu masih juga tak sembuh, langsung hubungi doktermu untuk mengetahui penyebabnya.
4. Permukaan kulit yang terlihat bersisik
Kulit yang sehat akan terlihat segar, kenyal, dan bercahaya. Jika kamu merasakan kulitmu terasa kering dan bersisik, itu menandakan adanya permasalahan pada kulitmu sehingga tidak bisa melakukan regenerasi. Jika hal ini terjadi dalam intensitas yang mengkhawatirkan, maka ada baiknya kamu memeriksakannya ke dokter.
5. Merasakan benjolan pada kulit
Benjolan yang muncul di permukaan tubuhmu itu sudah menjadi indikasi ada yang tak beres dengan tubuhmu. Hal ini dikarenakan umumnya benjolan merupakan ciri penyakit kanker. Oleh karena itu, segera konsultasikan pada dokter untuk segera mendapatkan penanganan.
Itulah 5 gejala awal yang bisa menjadi indikasi dari kanker kulit, girls. Jalankanlah pola hidup sehat dan juga mengonsumsi vitamin E. Lebih baik mencegah, daripada mengobati bukan?
