Suka Mengonsumsi Minuman Kemasan yang Disimpan dalam Mobil? Hati-Hati, Ini Akibatnya!

Setelah berpanas-panasan di luar, memang paling enak kembali masuk dan ngadem dalam mobil. Ditambah lagi jika panasnya matahari membuatmu gerah dan berkeringat. Bawaannya kepengen minum terus rasanya.  Kamu gemar menyimpan minuman kemasan dalam mobil dan mengonsumsinya? Hati-hati girls. Akibatnya bisa membahayakan, ditambah lagi jika minuman kemasan yang disimpan dalam mobil sudah terlalu lama.

1. Kandungan dalam Botol Minuman Kemasan

Kandungan dalam Botol Minuman Kemasan
via PM Images/Getty Images

Setelah membeli air minum kemasan dalam botol, akankah kamu menggunakannya lagi? Jika ya, berapa kali kamu menggunakannya? Penggunaan air minum kemasan memang hanya dianjurkan untuk sekali pakai saja. Jika ingin menggunakannya kembali, batas waktu penggunaannya hanya beberapa hari, maksimal seminggu. Itu pun harus disimpan dalam keadaan suhu normal.

Botol minuman kemasan plastik yang sering digunakan terbuat dari polyethylene terephthalate. Material ini sering digunakan untuk kemasan makanan karena tahan lama. Jika botol minuman kemasan terpapar sinar matahari dan panasnya mesin secara terus menerus, maka kandungan zat kimia dalam botol akan bereaksi, girls. Dioksin yang terkandung dalam botol akan terampur ke dalam minuman.

2. Lantas, apa bahayanya mengonsumsi minuman kemasan yang disimpan dalam mobil?

Lantas, apa bahayanya mengonsumsi minuman kemasan yang disimpan dalam mobil?
via Dr.Oz

Seperti diberitakan breastcancer.org, kandungan bisphenol A (BPA) dalam botol dapat memicu risiko kanker. BPA sendiri adalah sejenis estrogen sintesis. BPA dapat mengganggu hormon estrogen dan hormon-hormon lainnya dalam tubuh. BPA akan meniru hormon yang sesungguhnya dan mengganggu keseimbangan mereka. Karena sifatnya yang meniru dan bertindak seperti estrogen ini, maka risiko timbulnya kanker payudara bisa terjadi.

3. Lalu, apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi paparan bahan kimia berbahaya tersebut?

Lalu, apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi paparan bahan kimia berbahaya tersebut?
via blogilates-Tumblr

Pertama, gunakanlah botol minum dari bahan keramik, kaca, atau metal. Kamu juga bisa menggunakan termos mini yang ada filternya. Kedua, kurangi makan makanan yang dibungkus dengan kaleng. Jika memungkinkan, kamu bisa menggunakan produk-produk bayi dengan tanda ‘BPA Free’.

Jika terpaksa menggunakan botol minuman kemasan plastik, cek nomor di bagian bawah botol. Jika botol plastik tidak mencantumkan kode ‘PLA’ atau simbol daun disekitarnya, kemungkinan botol tersebut mengandung BPA.

Jika suatu saat nanti kamu terpaksa mengonsumsi minuman kemasan yang disimpan dalam mobil, cek kembali ya, kondisinya. Lebih baik gunakan tempat minum yang aman dan bisa dipakai berulang kali saja. Atau kamu bisa membeli air minum kemasan dan langsung menghabiskannya.  

No Comments Yet

Comments are closed