Demi Perkembangan yang Baik, 10 Hal Ini Sebaiknya Tidak Diucapkan Kepada Anak

Selama masa perkembangan, anak-anak sangat bergantung pada sikap yang ditunjukkan orang tua kepada mereka. Memanglah tidak semua orang tua memiliki pola didik yang sama, ada yang melalui pendekatan-pendekatan lembut, tapi ada juga yang menggunakan pendekatan secara tegas.

Meskipun sang anak dapat dikatakan punya ‘rasa ingin tahu yang tinggi’, sebaiknya ucapkan hal-hal yang mengarah ke positif saja, bukan malah ke arah sebaliknya, mom. Untuk itu walaupun sudah umum untuk didengar, beberapa kalimat di bawah ini sebaiknya tidak diucapkan kepada anak :

1. “Semuanya mama/papa lakuin demi kamu.”

via nymetroparents.com

Hal ini sebaiknya tidak diucapkan karena jika anak belum tahu apa-apa, ia akan berpikir bahwa orang tua sangat memikirkan dirinya, sehingga akan ada kecenderungan anak akan menyimpulkan bahwa kesalahan sebenarnya terletak pada dirinya. Tentu mommy gak mau kan jika anak nantinya jadi rendah diri karena hal tersebut?

2. “Nilai kamu sudah bagus 80, tapi akan lebih bagus lagi jika 100.”

via atlantablackstar.com

Memang orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi orang yang pintar, tapi dilansir dari womansday.com, sebuah penelitian menunjukkan jika orang tua melakukan penekanan pada nilai dan prestasi saja, itu malah membuat anak ‘secara terpaksa’ melakukan hal buruk, seperti menyontek demi mencapai target nilai yang diinginkan orang tua.

3. “Kamu membuat mama/papa marah!”

via huffingtonpost.com

Salah satu tantangan menjadi orang tua adalah tetap tenang menghadapi berbagai keadaan. Karena jika orang tua mudah mengatakan “mama/papa marah”, dikhawatirkan mommy nanti yang pada akhirnya menyesal terhadap kalimat-kalimat lain yang telah diucapkan saat emosi. Selain itu, bersikap tenang juga secara tidak langsung akan memberikan contoh kepada anak bagaimana seharusnya bersikap menghadapi keadaan yang tidak diinginkan.

4. “Berhenti menangis!”

via huffingtonpost.com

Membiarkan anak menangis merupakan hal yang penting, karena dengan itu mommy memperbolehkan anak mengekspresikan apa yang tengah dirasakannya. Karena bagaimanapun dengan semakin mengetahui isi hati anak, itu akan membuatnya merasa bahwa mommy sangat peduli padanya. Maka dari itu, biarkan anak menunjukkan bahwa ia sedang senang, marah, atau bahkan sedih.

5. “Jangan sedih, itu cuma masalah kecil!”

via briandollar.com

Misalnya sang anak kehilangan mainan kesayangannya, maka hindari untuk mengatakan bahwa itu adalah hal kecil, karena tak ada yang tahu seberapa besar berartinya mainan itu untuknya. Akibatnya, anak akan merasa tak ada yang mempedulikan apa yang benar-benar ia pedulikan.

6. “Kamu itu anak malas!”

via chicagotribune.com

Ada hal-hal mendasar yang terkadang membuat anak enggan melakukan apa yang diperintahkan. Namun, mengatakan anak adalah pemalas bukanlah solusi. Itu secara tidak langsung akan melukai harga dirinya, dan sama sekali tidak akan memotivasi anak untuk jadi lebih rajin. Dibanding menyerang secara personal, bahaslah alasan kenapa anak suka menunda hal yang diminta oleh mommy.

7. “Sudah berapa kali mama/papa katakan ke kamu?”

via dailybeast.com

Jika mommy sudah berkali-kali mengatakan hal yang sama kepada anak, bisa jadi kesalahan tidak berada di anak, tapi ada pada strategi komunikasi yang dilakukan. Untuk itu, coba ganti kepada cara komunikasi yang disukai sang anak agar lebih efektif.

8. “Jangan kayak anak kecil!”

via hoileongchan.blogspot.com

Yap, anak memang belum dewasa, sehingga kalimat di atas sepertinya bukan pilihan yang tepat untuk memarahinya. Mommy bisa melihat ke sekeliling, dan mencari tahu keadaan apa yang membuat anak bertingkah seperti anak di bawah usianya.

9. “Kamu bodoh!”

via plus.google.com

Apapun keadannya, mengatakan anak bodoh sama sekali bukan hal yang baik, karena pada umumnya anak-anak membutuhkan penilaian dari orang yang lebih dewasa untuk melakukan penilaian terhadap dirinya sendiri. Jadi, jika ia sudah mendengar anggapan bahwa dirinya bodoh, bukan tidak mungkin ke depannya ia akan menganggap dirinya orang bodoh sungguhan. Duh, jangan sampai ya, mom.

10. “Mama/papa berharap kamu bisa seperti temanmu.”

via societalcontroversy.wordpress.com

Setiap anak punya keistimewaannya masing-masing. Jadi ketika sang anak belum bisa melakukan seperti yang orang tua kehendaki, bisa jadi dia punya kelebihan-kelebihan dalam bidang lain. Membandingkan dia dengan orang lain sebaiknya tidak perlu dilakukan, karena dikhawatirkan dia pun akan semakin minder terhadap dirinya sendiri.

Perkembangan anak memang bergantung pada bagaimana cara orang tua memperlakukan buah hatinya. Untuk itu, sebaiknya kalimat-kalimat tersebut dihindari agar anak bisa berkembang dengan baik. Jangan lupa share untuk memberitahu orang tua yang lain ya, mom! 😉

Nurmarliana

Smile is her favorite magic. If you have one tell her through Instagram @liannurma.

No Comments Yet

Comments are closed