Jangan Lakukan 7 Kebiasaan Finansial Ini, Kalau Kamu Gak Mau Menyesal 10 Tahun Lagi

Tanpa disadari, seringkali kita melakukan kebiasaan-kebiasaan finansial yang tidak perlu. Mulai dari boros yang tak terhindarkan hingga pengetahuan yang minimalis tentang finansial. Perlahan tapi pasti, jika dibiarkan kebiasaan finansial yang buruk ini akan membuat kamu merugi. Bukan tidak mungkin jika kamu akan menyesal sepuluh tahun lagi!

Saat-saat muda adalah saat yang tepat untuk membangun kebiasaan finansial yang baik. Begitu juga dalam membangun pondasi keuangan untuk masa depan. Diusia muda inilah kita masih memiliki ide-ide segar, mental baja, minim tanggungan, dan keberanian dalam mengambil risiko.

Bukankah suatu kebahagiaan jika suatu saat nanti kamu dapat menikmati masa-masa senja yang tenang dan mendamaikan? Agar tak menyesal dikemudian hari, jangan lakukan kebiasaan-kebiasaan finansial ini, ya girls.

1. Enggan Menulis Anggaran Pendapatan dan Pengeluaran

via 500px.com
via 500px.com

Menulis anggaran pendapatan dan rencana pengeluaran merupakan kebiasaan finansial yang sering dianggap remeh. Jika kamu merasa dan berpikir seperti demikian, silahkan tarik kursimu dan duduklah sejenak. Ambil secarik kertas dan pulpen!

Tuliskan pengeluaranmu selama seminggu terakhir. Kamu akan tercengang. Kamu akan sadar bahwa selama ini kamu telah memiliki pengeluaran – pengeluaran yang tidak penting.

Salah satu sensasi menulis pengeluaran dan pendapatan bukan hanya merekap keuanganmu saja. Bahkan, dari situlah terlihat seperti apa kebiasaan finansialmu yang sesungguhnya. Menulis budget bulanan secara rutin juga dapat memantikmu untuk lebih bijaksana dalam mengelola uang.

2. Mengabaikan tunggakan kartu kredit, kebiasaan finansial yang buruk!

via 500px.com
via 500px.com

Tinggal gesek.. dan semuanya dalam genggaman!

Sepertinya sangat asyik ya, girls, belanja ini itu hanya dengan membawa kartu kredit. Namun, awas.. Jangan sampai terjebak dalam pusaran tagihan yang memusingkan ya girls.

Kamu masih tetap dapat tersenyum ketika awal bulan. Namun, diakhir bulan nanti, bisa-bisa hati sekaligus dompetmu akan menangis. Menggunakan kartu kredit ibarat candu. Kamu akan tergoda untuk terus dan terus memakainya. Jangan sampai tagihan bulananmu membengkak, girls! Kamu akan terbayang-bayangi oleh bunga yang tinggi bahkan ancaman blacklist jika kamu tidak mampu membayar tunggakanmu itu.

3. Mengesampingkan dana darurat

via 500px.com
via 500px.com

Hidup ini penuh dengan ketidakpastian. Termasuk dalam hal keuangan. Bisa saja hari ini kamu tersenyum bahagia karena gajian, namun minggu depannya kamu bisa gelagapan karena ada kebutuhan mendadak.

Dana darurat dapat menyelamatkanmu dalam situasi terdesak. Kamu dapat menyisihkan sebagian gajimu untuk dana yang satu ini. Kamu juga harus memiliki tabungan yang cukup jika suatu saat nanti penghasilanmu terhenti.

Idealnya, kamu harus memiliki dana darurat untuk delapan bulan ke depan. Buat dana darurat sebagai prioritas pertama kebiasaan finansialmu. Jika suatu saat nanti kamu terpaksa menggunakan dana darurat tersebut, isilah kembali pundi-pundi tabunganmu.

Memiliki tabungan darurat jika terjadi sesuatu yang mendadak juga menghindarkanmu untuk berhutang.

4. Membeli kendaraan pribadi yang sebenarnya belum dibutuhkan

via 500px.com
via 500px.com

Transportasi merupakan aspek penting penunjang kehidupan. Apalagi di zaman serba canggih seperti ini, manusia dituntut untuk selalu mobile dan siap. Kamu tentu boleh membeli kendaraan pribadi untuk menunjang aktivitasmu.

Namun ingat, sesuaikan harga kendaraan yang akan kamu beli dengan anggaran keuanganmu. Jangan memaksakan diri untuk membeli atau mencicilnya di leasing jika kamu tak sanggup untuk membayar cicilannya. Ibarat black hole, jika kamu tidak konsisten dalam membayarnya maka keadaan keuanganmu menjadi semakin sulit.

Rem dulu hasrat dan keinginanmu untuk sekedar bergaya dan hura-hura. Ingat, nilai kendaraan semakin lama semakin menurun. Lebih bijaksana lagi dalam menentukan kendaraan impianmu, ya!

5. Tidak Memiliki Asuransi

via 500px.com
via 500px.com

Semua hal didunia ini adalah tidak pasti kecuali kematian. Bagaimana seandainya jika kamu telah berkeluarga nantinya dan tiba-tiba sumber nafkah terhenti karena suatu hal? Tentu kamu akan gelagapan dan kebingungan, bukan?

Sesuai dengan fungsinya, asuransi sesungguhnya adalah proteksi. Beberapa jenis asuransi bahkan penting untuk diambil. Contohnya adalah asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.

Jika kamu atau salah seorang anggota keluarga sakit, bebanmu sedikit berkurang jika telah memiliki asuransi. Sisihkan sebagian pendapatanmu untuk membeli asuransi.

6. Pengeluaran lebih besar daripada pendapatan

via 500px.com
via 500px.com

Kebiasaan finansial lain yang perlu diperbaiki adalah menyesuaikan antara kebutuhan dan keinginan. Saat usia muda, seringkali kita menghambur-hamburkan uang bahkan untuk keperluan-keperluan yang kurang penting, girls! Mulai dari membeli banyak-banyak eyeshadow kit yang ternyata jarang sekali dipakai hingga membeli baju secara berlebihan.

Kebiasaan finansial yang kurang baik ini perlu diperbaiki. Tulis saja kebutuhan-kebutuhanmu setiap bulan. Mulai dari pengeluaran pokok seperti makan, transportasi, hingga uang kosan. Anggarkan pula budget untuk refreshing dan bersenang-senang. Tapi ingat, jangan terlalu boros, ya!

Untuk pengeluaran pokok, kamu dapat memisahkan uang jatah tersebut ke amplop-amplop. Tulis kan di bagian kanan atas amplop jenis pengeluaran yang kamu bayarkan tersebut. Jika terdapat uang lebih atau uang sisa, tabung saja.

7. Enggan berinvestasi

via 500px.com
via 500px.com

Menyimpan seluruh jerih payah saat bekerja dalam bentuk tabungan bukan merupakan sesuatu yang bijak. Cobalah untuk belajar memahami dan mendalami investasi. Terdapat berbagai macam investasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kepribadianmu. Mulai dari investasi dengan risiko yang rendah hingga produk investasi dengan risiko tinggi.

Lebih baik mulai sekarang sedikit demi sedikit belajar investasi agar tak menyesal dikemudian hari.  Berinvestasi merupakan langkah awal dalam membuat kebiasaan finansial yang positif.

Jika dirasa belum memahami benar investasi apa yang cocok untukmu, kamu bisa menggunakan jasa perencana keuangan. Atau, kamu dapat terlebih dulu menentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendekmu.

Misalnya saja, berinvestasi untuk jangka pendek yaitu ingin menikah dua hingga tiga tahun ke depan. Atau ingin berinvestasi dengan tujuan untuk melanjutkan pendidikan pasca sarjana. Jika menemukan investasi apa yang cocok untukmu, kamu dapat menekuni kebiasaan finansial yang baik ini secara konsisten.

Ternyata, banyak kebiasaan-kebiasaan yang perlu kita perbaiki bersama-sama ya, girls.. Yuk, bangun kebiasaan finansial yang lebih baik untuk masa depan 😉

No Comments Yet

Comments are closed