Sadari Potensi Kekerasan Dalam Pacaran Lewat 7 Kebiasaan Kecil Pasangan Berikut Ini

Maraknya kekerasan dalam pacaran adalah imbas dari hubungan tidak sehat yang dibiarkan begitu saja; merasa bahwa perlakuan pasangan masih dalam tahap wajar, dan bisa dimaafkan. Bukan cuma fisik, kekerasan dalam pacaran juga beragam bentuknya, mulai dari kekerasan psikis, seksual, serta ekonomi.

Ketika pasangan mulai mengatur hidupmu, mengecek ponselmu setiap kali bertemu, atau bahkan berani membentak didepan umum adalah contoh bentuk kekerasan verbal dalam pacaran. Sebelum terlambat, yuk, sadari potensi kekerasan dalam pacaran lewat 7 kebiasaan kecil pasangan berikut ini:

1. Terus menerus berbicara tentang betapa buruknya ia di masalalu

via unsplash.com

Bercerita mengenai masa lalu dengan pasangan memang diperlukan, agar terciptanya sikap saling terbuka dan jujur. Namun, jika hal ini dilakukan secara terus menerus, atau setiap pada saat ada masalah, hal ini mengindikasikan pasangan hanya mencari perhatian, rasa simpati, dan membuatnya seolah-olah jadi yang paling benar.

2. Lebih dominan dalam mengatur hubungan

via unsplash.com

Ketika pasangan berusaha mengatur, dan mengendalikan hubungan, serta hidupmu ini adalah bentuk kekerasan psikis dalam pacaran, seperti dengan siapa kamu boleh berteman, pakaian apa yang harus kenakan ketika sedang bersamanya, hingga membuat satu keputusan tanpa sedikit pun meminta pendapatmu. Hubungan seperti ini hanya akan membuatmu seperti boneka.

3. Sering memberikan ancaman jika kamu tidak mau mengikuti peraturannya

via unsplash.com

Kamu pernah sadar nggak, girls, kalau pasanganmu sering tanpa segan akan mengancam jika kamu tidak mau mengikuti peraturannya? Marah tanpa alasan yang jelas, kemudian memutuskan hubungan secara sepihak, dan hal itu sering ia lakukan. Padahal hubungan sehat dibentuk atas komunikasi dua arah. Jika ada masalah, bicarakan baik-baik dan temukan solusi bersama. Jangan takut untuk bilang tidak jika kamu memang tidak suka.

4. Setiap hari selalu bersamanya, sampai tidak punya waktu lagi berkumpul dengan teman-teman

via unsplash.com

Cara ini sungguh salah, girls. Punya pacar bukan berarti hidupmu hanya dipenuhi segala tentangnya. Senang, sih, kalau kemana-mana selalu bersama, serasa dunia milik berdua. Namun, jika pasangan membuatmu jadi jauh dari teman-teman, secara tidak langsung ia akan membuatmu bergantung padanya. Ini berpotensi timbulnya kekerasan fisik dalam pacaran.

5. Hobi mengkritik semua yang kamu lakukan

via unsplash.com

Beli baju dengan warna yang tidak disukainya, memotong rambut dengan gaya baru yang sangat kamu inginkan kemudian dia complain, memilih-milih teman, sampai makanan favoritmu pun terkena kritikannya. Awalnya, sih, mungkin kamu menganggap ini bentuk peduli yang ia berikan padamu. Tapi kalau semakin lama perlakuannya seperti tidak menghargai privasimu, mungkin inilah saatnya kamu harus mencari penggantinya.

6. Menutup-nutupi apa yang dirasakannya

via unsplash.com

Apakah kamu siap bertahan, dan mau meneruskan hubungan dengan orang yang tidak jujur? Hubungan seperti ini hanya akan membuatmu curiga terus menerus, sementara ia tidak mau mengubah kebiasaannya tersebut. Alhasil, hanya kamu yang berusaha agar hubungan tetap bahagia.

7. Cemburunya level dewa!

via unsplash.com

Kekerasan dalam pacaran kerap terjadi saat pasangan cemburu dengan teman laki-lakimu, misalnya kamu tidak boleh punya kontak teman laki-laki satu pun diponselmu, tidak boleh follow akun lawan jenis di semua media sosial, atau hangout bareng teman-teman yang ada laki-lakinya. Kalau kamu melanggar, konsekuensinya adalah kamu bisa didiamkan beberapa hari atau kalau cemburunya level dewa, dia tidak segan untuk memukul atau menampar.

Hubungan tidak sehat bisa dideteksi lewat kebiasaan-kebiasaan kecil yang ditunjukkan pasangan. Jika perlakuannya buruk dan cenderung berpotensi melakukan kekerasan dalam pacaran, jangan pernah takut untuk bilang tidak, dan menjauh. Sayangi dirimu, girls!

Siti Yulianingsih

half of a storyteller. unstoppable.

No Comments Yet

Comments are closed